Apakah Anda merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang kuatir akan issue resesi di tahun 2023? Apakah Anda juga salah satu yang menunda membeli property dikarenakan issue resesi tersebut? Jika iya, maka kekuatiran Anda sepertinya bisa dibuang jauh-jauh, sebab sektor properti diperkirakan bakal tahan terhadap gempuran resesi ekonomi global pada tahun 2023. Sektor properti terutama hunian di Indonesia kebutuhan masih cukup besar dan material 90% menggunakan produk lokal.
Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, kebutuhan rumah di Indonesia masih sangat tinggi, baik untuk rumah pertama maupun sebagai investasi. Backlog (kebutuhan) masih mencapai 12,75 juta unit rumah.
“Namanya bank yang fokus pada perumahan dan backlog sebanyak 12,75 juta unit, kami yakin tidak akan terkena dampak resesi global. Karena rumah ini menjadi kebutuhan dasar dan itu dilindungi oleh UUD dan kami yakin itu,” kata Hirwandi Menurut Hirwandi, sektor properti terutama hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah jelas dilindungi oleh negara bahkan dalam UUD 45 pasal 28 yang menjamin ketersediaan hunian yang layak bagi masyarakat.“Jadi menurut saya meskipun ada resesi global tahun depan Insya Allah perumahan tetap kuat dan rumah masih menjadi kebutuhan dasar masyarakat dan setiap tahun permintaan terus meningkat," kata Hirwandi.
Hirwandi mencontohkan, kasus krisis ekonomi pada tahun 1998-1999 dan tahun 2008 di Indonesia, tak membuat sektor properti ikut terdampak langsung. Bahkan sektor hunian ini masih menjadi pilihan masyarakat yang ingin punya rumah. “Tahun 1997 KPR mencapai rekor dan pada 2017 terpecahkan rekor tertingginya.
Artinya hunian masih menjadi pilihan masyarakat termasuk juga untuk investasi. “Saat ini investasi yang paling aman adalah properti khususnya perumahan dan investasi emas,” ujarnya
So, terjawab sudah segala keraguan Anda bukan? Yuk segera dapatkan info produk dan promo terbaru dari Damai Putra Group.