Suku bunga KPR merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR). Suku bunga KPR yang tinggi dapat membuat cicilan KPR menjadi lebih besar, sehingga Anda perlu berhati-hati dalam memilih suku bunga KPR yang tepat.
Ada beberapa jenis suku bunga KPR yang ditawarkan oleh bank, yaitu suku bunga tetap, suku bunga mengambang, dan suku bunga campuran. Masing-masing jenis suku bunga KPR memiliki rumus perhitungan yang berbeda.
Pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung suku bunga KPR berdasarkan jenisnya. Dengan memahami cara perhitungan suku bunga KPR, Anda dapat lebih bijak dalam memilih KPR yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Seperti namanya, suku bunga tetap atau fixed rate menyediakan jaminan kepastian angsuran yang sama atau tetap mulai dari awal hingga akhir masa kredit. Jenis bunga ini cukup menguntungkan bagi kondisi ekonomi yang fluktuatif. Dengan begitu, kenaikan suku bunga tidak merubah angsuran KPR.
Nilai angsuran yang pasti inilah membuat peminjam mudah mengelola keuangan rumah tangga menjadi lebih teratur. Adapun rumusnya yakni pokok kredit x bunga per tahun x tenor dalam satuan tahun : tenor dalam satuan bulan. Anda bisa menghitung hanya tinggal memasukkan pokok kredit, bunga per tahun, tenor per tahun dan tenor per bulannya.
Suku bunga mengambang atau floating are sesuai dengan naik turunnya suku bunga sehingga nilai angsuran setiap bulannya dapat berubah. Berbeda dengan fixed rate, suku bunga floating rate lebih rendah sehingga cocok bagi Anda yang berani mengambil risiko finansial.
Pada umumnya, bank menetapkan besaran suku bunga floating setiap bulannya. Jika terdapat perubahan suku bunga, maka bank memberitahu debitur secara tertulis sehingga KPR mengikuti kondisi pasar. Cara menghitung suku bunga KPR pun sama seperti fixed tetapi suku bunganya mengikuti bank.
Lembaga keuangan juga ada yang menyediakan produk KPR dengan suku bunga gabungan antara fixed, floating dan capped. Hal ini bisa dijadikan bahan pertimbangan ketika mengajukan KPR karena debitur diringankan dengan cicilan tertentu sehingga mampu mempersiapkan keuangan ketika memasuki suku bunga fluktuatif.
Besaran suku bunga setiap bank pun berbeda-beda sesuai program yang tersedia. Maka dari itu, Anda perlu membandingkan suku bunga yang disediakan oleh setiap bank untuk memperoleh bunga terendah. Selain itu, sesuaikan juga dengan kemampuan dan kondisi keuangan Anda.
Contoh cara menghitung suku bunga KPR tetap menggunakan rumus di atas. Jika Anda mengambil rumah senilai Rp 600.000.000 dan DP 20%, Anda mengajukan kredit sebesar Rp 480.000.000 selama 15 tahun. Kini, bank memiliki kebijakan suku bunga fixed rate sebesar 11%. Dalam hal ini, maka besaran angsuran KPR per bulannya yakni Rp 4.400.000.
Sebagai simulasi KPR suku bunga mengambang, Anda mengajukan KPR sebesar Rp 700.000.000. Adapun tenor yang diambil selama 20 tahun dengan suku bunga fluktuatif sebesar 8% di 3 tahun pertama. Kemudian, suku bunga naik hingga 13% selama 2 tahunnya. Cara menghitung suku bunga KPR yakni (Rp700.000.000 x 8% x 3) : 36 dan hasilnya Rp 4.666.666.
Suku bunga yang diberlakukan lembaga pembiayaan dapat mengalami kenaikan dan penurunan sesuai pergerakan ekonomi. Meski bunga mengambang tidak dipengaruhi jangka waktu, tetapi pinjaman selalu memiliki rentang waktu. Dalam hal ini, bisa saja dalam waktu tertentu, suku bunga sedang rendah.
Pada umumnya, bunga pinjaman dipengaruhi oleh kepercayaan lembaga dan individu. Lembaga pembiayaan membedakan pelanggan dalam dua jenis yakni pelanggan biasa dan pelanggan primer sesuai loyalitas dan kegiatan pelanggan. Selain itu, kenaikan suku bunga juga mampu meningkatkan nilai kredit.
Dalam pemilihan jenis suku bunga, hindari jebakan bunga rendah sehingga Anda perlu memahaminya skema suku bunga KPR terlebih dahulu dan hitung secara keseluruhan bunga yang ditawarkan. Sesuaikan dengan kemampuan finansial agar tidak membebankan kondisi keuangan Anda.
Sebelum memilih harga rumah, usahakan besaran cicilan KPR sesuai kemampuan finansial. Anda bisa mengalokasikan 10% untuk dana sosial, 20% untuk tabungan, 30% untuk cicilan dan 40% untuk kebutuhan sehari-hari. Jagalah rekam jejak keuangan Anda dengan baik karena mempengaruhi pemilihan jenis suku bunga yang diterima oleh pihak lembaga keuangan.
Selain itu, pelajari reputasi developer yang dipilih dalam membangun properti pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, Anda bisa melakukan negosiasi untuk menurunkan bunga KPR dengan menyodorkan data bahwa penawaran bunga KPR di bank atau lembaga pembiayaan lain lebih rendah.
Namun, hal tersebut sesuai kondisi bank dimana jika bank sedang dalam kondisi mempertahankan kredit, maka bank menjaga nasabah tidak pindah ke bank lain dengan menurunkan suku bunga KPR. Selain itu, dengan profil dan rencana keuangan nasabah yang bagus membuat peluang permohonan penurunan bunga KPR diterima.
Dalam menghitung suku bunga KPR berdasarkan jenisnya, ada beberapa tips dan saran yang perlu Anda perhatikan. Pertama, sebaiknya Anda memahami jenis suku bunga KPR yang ditawarkan oleh bank. Ada dua jenis utama: suku bunga tetap (fixed) dan suku bunga mengambang (floating). Kedua, perlu dicatat bahwa suku bunga KPR bisa turun atau naik tergantung pada suku bunga pasar. Ketika suku bunga pasar turun, Anda bisa memanfaatkan itu dengan mengajukan KPR dengan suku bunga mengambang. Namun, jika Anda ingin stabilitas dalam pembayaran cicilan, suku bunga tetap bisa menjadi pilihan yang bijak.
Untuk menghitung besaran cicilan dan bunga KPR, Anda dapat menggunakan rumus yang disediakan oleh bank. Perhitungan ini akan mempertimbangkan suku bunga, jangka waktu KPR, dan harga rumah yang ingin Anda beli. Penting juga untuk mengetahui bahwa bank biasanya menawarkan suku bunga terbatas atau bunga maksimal yang dapat diterapkan pada KPR. Pastikan Anda memahami ketentuan ini sebelum mengajukan KPR.
Dalam kesimpulan, jenis suku bunga KPR yang Anda pilih akan berpengaruh pada cicilan yang harus dibayar setiap bulannya. KPR dengan suku bunga mengambang memiliki kelebihan ketika suku bunga pasar turun, sementara KPR dengan suku bunga tetap memberikan stabilitas pembayaran. Sebaiknya Anda menghitung cicilan rumah dan bunga KPR berdasarkan jenisnya secara cermat sebelum mengambil keputusan. Selain itu, selalu mengikuti tren suku bunga pasar dan perhatikan perubahan suku bunga biro perbankan karena hal ini dapat memengaruhi besaran cicilan KPR Anda. Dengan memahami jenis suku bunga dan berbagai faktor terkait, Anda dapat memilih KPR yang lebih ringan dan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan finansial Anda.